Halaman sebelumnya:
Untuk keberlangsungan kegiatan sosial berupa pemberian bea siswa bagi para dhuafa dan anak yatim, GSR mengumpulkan dana yang berasal dari infaq rutin dan insidental, serta hasil kreatifitas pengurus GSR. Infaq rutin terdiri dari dua jenis infaq, yaitu berasal dari infaq warga RW III yang dikumpulkan satu bulan sekali dan dikelola di setiap RT melalui sistem kartu, serta infaq rutin personal, yang dikelola langsung oleh pengurus GSR untuk kebutuhan program baru, seperti bea siswa perguruan tinggi. Adapun kartu yang digunakan untuk infaq sebagai sumber pendanaan program beasiswa dan peduli dhuafa dapat dilihat pada Gambar 2. Sementara infaq insidental berasal dari dana yang diberikan oleh donatur menurut kesediaan donatur, dan tidak terbatas pada warga RW III, sedangkan dana hasil kreatifitas pengurus adalah dana yang diperoleh dari hasil penjualan di warung GSR dan hasil dari program Eco-Care GSR.
Mulai bulan November 2019, GSR mencetak tas belanja parasut dan tumbler dengan nama GSR. Program ini telah direncanakan lama dengan nama program GSR-Puasa Plastik,dan baru dapat terlaksana tahun ini. Tas belanja parasut sejalan dengan program eco-care karena akan mengurangi pemakaian plastik. Demikian pula tumbler akan mengurangi konsumsi air dalam kemasan.
Program GSR Puasa Plastik adalah program GSR untuk semakin menambah kesadaran jamaah akan bahaya plastik. Oleh karena itu GSR memandang penting agar jamaah menahan diri untuk tidak menambah pemakaian kantong plastik dalam kesehariannya. Untuk itu GSR mendesain dan menawarkan tas lipat agar dapat disimpan di dalam tas jamaah, sehingga pada saat jamaah membutuhkan wadah, maka tidak perlu memakai tas plastik. Selain itu akan dilakukan diseminasi “puasa plastik” itu dengan memanfaatkan kantong plastik semaksimal mungkin. Maksudnya adalah jika kantong plastik dalam keadaan baik, maka dapat dimanfaatkan berkali-kali dan tidak segera masuk ke tempat sampah. Hasil yang diperoleh dari program ini adalah keuntungan dari penjualan tas GSR.
Untuk waktu mendatang beberapa program GSR yang akan dilaksanakan berkait erat dengan program Eco-Care GSR. Program-program tersebut adalah GSR-Takakura, GSR-Eco Enzime, GSR-Pengelolaan Plastik Terpakai, dan GSR-Home Industry. Program GSR-Takakura dan GSR-Eco Enzime merupakan program pengelolaan sampah organik.
Program GSR-Pengelolaan Plastik Terpakai merupakan program yang direncanakan merupakan kerjasama dengan perusahaan pembuat paving plastik. Mekanisme kerja program ini akan dimatangkan setelah terjalin komunikasi dengan perusahaan pembuat paving plastik. Sementara itu program GSR-Home Industry merupakan program yang direncanakan untuk memanfaatkan plastik produk yang dapat direcycle agar dapat dibuat produk jadi. Untuk terlaksananya program ini dibutuhkan kerja sama dengan pihak lain untuk pemberian motivasi usaha, penanaman pengetahuan, pengadaan alat dan proses produksi dan distribusi produk.
Apabila program GSR-Eco Care sebagaimana didesain di atas, maka problem sampah di wilayah RW III dapat diselesaikan secara internal di wilayah RW III sendiri,
Berdasarkan alur kerja di atas dapat dijelaskan bahwa rumah tangga sebagai produser buangan atau sampah. Rumah tangga diasumsikan telah memilah sampah rumah tangganya menjadi sampah organik dan sampah non-organik. Sampah organik dipilah menjadi sampah organik basah, seperti sayuran dan buah; dan sampah organik kering, yaitu kertas dan karton. Sampah non-organik juga dipilah menjadi sampah non-organik yang berasal dari kemasan produk seperti botol minuman; dan yang berasal dari kantong plastik yang telah terpakai.
Sampah organik kering dan anorganik yang berasal dari kemasan produk dikumpulkan, dan jika sudah terkumpul dalam jumlah yang cukup dapat diantarkan sendiri ke tempat penampungan infak atau meminta bantuan petugas (remaja masjid) untuk mengangkutnya.
Di tempat penampungan sampah organik kering dan sampah anorganik yang berasal dari kemasan produk, jika sudah mencapai jumlah yang cukup di salurkan ke perusahaan recycle. Perusahaan recycle ini bekerja sama dengan GSR dengan melalui Mou. Isi dari MoU itu antara lain bahwa sampah-sampah yang mereka angkut akan direcycle, dan bukan dijual kembali. Ini penting untuk menjaga kerahasiaan dokumen yang diinfakkan kepada GSR, karena memastikan bahwa kertas tidak digunakan sebagai bungkus dalam keadaan aslinya.
Di penampungan ini direncanakan ada proses seleksi produk yang dapat direcycle secara internal oleh warga sendiri, sehingga dapat melahirkan kelompok-kelompok usaha mandiri berbasis rumah tangga (home-industry). Home industry yang sudah dilatihkan kepada jamaah antara lain pembuatan vase dan wadah dari kertas bekas, pembuatan bunga hiasan dari tas kresek, dan pembuatan batik dingin, batik colet, serta shibori.
Rekening
Gerakan Seribu Rupiah (GSR) menerima sumbangan dana. Dana dapat disalurkan melalui rekening: Bank Syari’ah Mandiri KCP Ngaliyan No. 7778887007 a/n M. Zulfa Qq Gerakan Seribu Rupiah, atau secara langsung melalui pengurus.
Halaman berikutnya: