Halaman sebelumnya:
Program-program GSR dapat dikelompokkan menjadi dua kegiatan, yaitu kegiatan penyaluran (distribution) dan pencarian dana (fund-raising). Kegiatan penyaluran meliputi aktifitas GSR Bea Siswa, GSR Peduli Dhuafa, dan GSR Modal Usaha, GSR Pinjaman Kuliah. Sementara kegiatan pencarian dana meliputi aktifitas Warung GSR dan Gerakan GSR Eco-Care. Penjelasan dari kegiatan-kegiatan tersebut, secara berturutan menurut berdirinya kegiatan adalah sebagai berikut:
1. Beasiswa GSR
Bea siswa GSR merupakan core program dari GSR. Saat ini GSR telah mampu memberikan bea siswa kepada 93 anak di lingkungan RW III dan di luar lingkungan RW III dengan jenjang pendidikan sekolah dasar, sekolah menengah pertama, sekolah menengah atas serta perguruan tinggi. Besar bea siswa ditentukan berdasarkan kebutuhan serta kemampuan dana GSR serta disepakati dalam rapat pleno GSR.
2. Warung GSR
Berdasarkan pertimbangan akan pentingnya wadah infaq barang-barang yang selama satu tahun itu disampaikan kepada warga, dua tahun sejak berdirinya GSR, yaitu pada tahun 14 Juni 2009. Warung tersebut berada di kompleks PKL No. 7. Warung ini semula hanya buka setiap hari Sabtu dan dikelola langsung oleh ibu-ibu pengajian putri masjid At-taqwa. Namun demikian, bersama berkembangnya kondisi, warung ini buka setiap hari dan dijaga oleh salah seorang jamaah yang sekaligus menyediakan barang kebutuhan sehari-hari.
3. GSR Peduli Dhuafa
Pada bulan Mei tahun 2010 GSR dikembangkan lagi kegiatannya dengan disetujuinya gerakan lain, yaitu GSR Peduli Dhuafa dan GSR Modal Usaha. GSR Peduli Dhuafa adalah gerakan bantuan sembako bagi keluarga dhuafa. Pendanaan gerakan GSR Peduli Dhuafa didukung oleh donatur tetap. Saat ini ada 17 keluarga penerima bantuan sembako dan utamanya meliputi keluarga yang berada dalam wilayah RW III dan beberapa merupakan keluarga di wilayah RW IV.
4. GSR Modal Usaha
GSR Modal Usaha adalah gerakan dukungan terhadap ibu-ibu yang memiliki kegiatan ekonomi di rumah (home industri). Sumber dana dari gerakan ini ada adalah dana GSR yang mengendap untuk tujuan kemanfaatan yang lebih luas. Pinjaman yang ditetapkan pada mulanya adalah sebesar Rp. 500.000,00 dan dikembalikan maksimum selama sepuluh bulan tanpa tambahan jasa. Jumlah ini berkembang dan saat ini adalah sebesar Rp. 2.000.000.
5. GSR Peduli Lingkungn (GSR-Eco Care)
Pada bulan tanggal 4 Juni 2012 GSR menambah dua kegiatan lagi yaitu gerakan peduli lingkungan yang disebut GSR Eco-Care dan pinjaman biaya kuliah. Gerakan GSR Eco-Care memiliki orientasi fund-rising sekaligus peduli lingkungan. Langkah yang ditempuh adalah mengumpulkan kertas dari warga dan menjualnya ke perusahaan perajang kertas untuk recycling. Waktu pengumpulan tidak terbatas, dan penjualan dilakukan setelah kertas terkumpul dalam jumlah yang dipandang cukup.
Mulai Februari 2018 GSR Eco Care mengembangkan program pemanfaatan limbah yang lain, yaitu minyak goreng bekas (jlantah). Selama ini warga membuang jlantah karena dipandang tidak berguna. Dengan berjejaring dengan mitra, GSR menginisiasi program pemanfaatan jlantah dengan cara mengumpulkan jlantah dari warga. Mitra mengumpulkannya untuk dipasok sebagai bahan pembuatan bio-diesel.
6. GSR Pinjaman Kuliah
GSR Pinjaman Kuliah merupakan bidang GSR yang memberikan bantuan pinjaman kepada warga RW III yang membutuhkan bantuan dana bagi keberlanjutan pendidikan anak. Aktifitas ini merupakan jawaban atas kebutuhan warga akan bantuan pendidikan bagi warga yang memiliki anak yang sedang menempuh pendidikan di perguruan tinggi. Sementara ini pinjaman kuliah maksimal sebesar satu juta rupiah. Pinjaman ini harus dikembalikan dalam waktu maksimum sepuluh bulan. Karena ketersediaan dana bantuan masih terbatas maka jumlah peminjam juga terbatas.
Mulai tahun akademik 2015/2016 semester genap (Januari 2016), besaran pinjaman uang kuliah sebesar Rp. 1. 500.000 rupiah dengan ketentuan yang sama untuk peminjaman. Pinjaman harus dikembalikan dalam waktu maksimum sepuluh bulan, dan dapat dilakukan peminjaman lagi jika ketersediaan dana memungkinkan.
7. GSR Bea Siswa Perguruan Tinggi
Program ini dimuali sejak tahun akademik 2016/2017, yang distimulir oleh keputusan Panti Asuhan Kafalatul Yatama yang pada tahun akademik 2016/2017 meluluskan santri asuh angkatan pertama. Menurut keputusan, dalam setiap angkatan kelulusan, panti akan menahan seorang santri asuh untuk tetap tinggal di panti. Tugas dari santri asuh yang tetap tinggal di panti ini adalah sebagai “kakak” yang membantu “orang tua” panti dalam mengawasi belajar dan kedisiplinan dan terlaksananya tata tertib panti, sehingga santri asuh akan semakin terarah.
Untuk angkatan pertama bea siswa diberikan kepada tiga mahasiswa, yaitu alumni santri asuh KY dan dua mahasiswa yang menjadi petugas masjid At-Taqwa. Saat ini penerima bea siswa GSR mahasiswa sebanyak tujuh mahasiswa dengan skema sebagaimana diputuskan pertama kali, yaitu santri KY dan petugas masjid Attaqwa.
Pengembangan lanjut dari program Bea Siswa GSR untuk mahasiswa adalah pemberian bea siswa mahasiswa yatim dan dhuafa serta berprestasi, dan berasal dari Semarang. Program ini dimulai pada Semester Genap tahun akademik 2019/2020.
8. Kaleng Infaq GSR
Kaleng infaq GSR merupakan program GSR yang dilaunching pada Ramadhan 1437. Pada saat launching GSR membuat 100 kaleng infaq dan habis terdistribusi, sehingga dibuat lagi 100 kaleng infaq. Program ini didasari oleh keinginan pengurus GSR untuk semakin meningkatkan semangat berinfak para jamaah dengan cara menyediakan kaleng celengan kepada warga yang menghendaki. Dengan adanya kaleng infaq di rumah diharapkan sejak bangun tidur jamaah terus mengingat infak. Jamaah akan melaporkan hasil infaqnya jika kotak infaq telah penuh, dan petugas akan mengambil kotak infak. Selain itu jamaah dapat juga mengumpulkan langsung hasil infaqnya kepada bendahara GSR.
Halaman berikutnya: