Penilaian Lapangan Lomba Kampung Hebat Kota Semarang 2024 (Part-3)

<<< Part-2

Setelah kegiatan di PA Kafalatul Yatama dan Villa GSR, kunjungan Tim Penilai Lomba Kampung Hebat Kota Semarang 2024 selanjutnya adalah ke Sanggar Ecoprint yang beralamat di Jl. Karonsih Utara Raya No. 238. Sebagai pengampu kegiatan ecoprint adalah Pakar Tata Busana, Widowati Wahyono yang mempunyai spesialisasi dalam bidang perwarnaan kain menggunakan pewarna alam. 



Di Sanggar Ecoprint, Tim Penilai langsung disuguhi dengan berbagai karya yang semuanya menggunakan pewarnaan alam dengan teknik ecoprint antara lain; bahan pakaian dan pakaian jadi, selendang, topi, totebag, tempat tissue, syal, sarung bantal, dan sebagainya. 











Tim penilai juga ditunjukkan bahan-bahan pewarna alam antara lain; kayu Mahoni, kayu Akasia, kayu Mangrove, kayu Secang, kayu Tegee, kulit Manggis, Bixa orelana, Indigofera dan lain-lain. 








Selanjutnya, Tim Penilai melihat-lihat proses ecoprint yaitu:

Proses Scouring

Proses ini merujuk pada teknik persiapan kain sebelum diwarnai. Scouring bertujuan untuk menghilangkan kotoran, minyak alami, lilin, atau bahan kimia yang mungkin masih menempel pada kain setelah proses produksi. Tahap ini penting untuk memastikan bahwa kain dapat menyerap pewarna secara merata dan menghasilkan warna yang cerah dan konsisten. Dalam proses ini, kain dicuci menggunakan larutan deterjen murni tanpa pewangi dan pelembut. Terkadang digunakan juga soda abu (sodium carbonate) atau soda kue (sodium bicarbonate) untuk membantu menghilangkan minyak dan kotoran. Setelah dicuci, kain harus dibilas dengan air bersih untuk menghilangkan sisa-sisa deterjen atau bahan pembersih lainnya. Setelah itu, kain dikeringkan dengan cara dijemur di tempat yang teduh, tergantung jenis kain dan pewarna yang akan digunakan. Proses scouring sangat penting dalam pewarnaan kain karena memastikan bahwa kain dalam kondisi optimal untuk menyerap pewarna dengan baik. Dengan kain yang bersih dan bebas dari kontaminan, hasil pewarnaan akan lebih merata, cerah, dan tahan lama.

Proses Mordanting

Dalam pewarnaan kain, proses ini adalah langkah penting untuk memastikan bahwa pewarna dapat menempel dengan baik pada serat kain dan menghasilkan warna yang tahan lama. Mordanting melibatkan penggunaan bahan kimia yang disebut mordant untuk mempersiapkan kain sebelum pewarnaan. Sebelum proses mordanting, kain harus dibersihkan melalui proses scouring untuk menghilangkan kotoran dan minyak yang bisa menghambat penyerapan mordant.

Jenis mordant yang digunakan tergantung pada jenis serat kain dan pewarna yang akan digunakan. Beberapa jenis mordant yang umum digunakan antara lain:

  • Alum (Aluminium Potassium Sulfate); Bahan ini sering digunakan untuk serat alami seperti kapas, linen, dan wol.
  • Tawas (Aluminium Sulfate); Bahan ini juga cocok untuk serat alami.
  • Iron (Ferrous Sulfate) atau biasa disebut Tunjung; Digunakan untuk menghasilkan warna yang lebih gelap dan dapat digunakan untuk serat alami.
  • Copper (Copper Sulfate); Digunakan unruk memberikan nuansa warna hijau.
  • Tannins: Bahan ini berasal dari kulit kayu atau daun tertentu. Sering digunakan bersama dengan mordant logam.

Mordanting dilakukan dengan merendam kain dalam larutan mordant. Konsentrasi larutan tergantung pada jenis mordant dan jenis kain yang digunakan. Waktu perendaman tergantung pada jenis kain dan mordant. Setelah selesai perendaman, kain dibilas dengan air bersih untuk menghilangkan kelebihan mordant yang tidak terserap. Selanjutnya kain siap untuk proses pewarnaan. Proses mordanting adalah langkah kritis dalam pewarnaan kain, terutama saat menggunakan pewarna alami. Dengan menggunakan mordant yang tepat dan mengikuti langkah-langkah proses dengan benar, warna yang dihasilkan akan lebih cerah, konsisten, dan tahan lama.

Penyusunan Daun, Bunga, Dan Ranting

Setelah kain mordant siap, dilakukan persiapan daun, bunga, ranting, kulit kayu, dan lain-lain sesuai selera. Pilih daun/bunga/ranting/kulit kayu yang memiliki kandungan pigmen tinggi. Jika diperlukan, pipihkan daun/bunga/ranting/kulit kayu dengan menggunakan alat seperti palu atau rolling pin untuk memastikan kontak yang baik dengan kain. Selanjutnya daun/bunga/ranting/kulit kayu disusun di atas kain yang telah diletakkan di permukaan datar. Buat desain yang indah, bisa dengan pola acak maupun dengan pola tersusun. Pastikan sisi daun atau bunga yang memiliki pigmen terbanyak bersentuhan langsung dengan kain.





Pelipatan atau Penggulungan Kain

Setelah daun/bunga/ranting/kulit kayu disusun, kain dilapisi plastik kemudian dilipat atau digulung dengan rapi dan padat. Hal ini untuk memastikan tekanan yang merata selama proses pemindahan warna. Biasanya digunakan selang, tongkat atau pipa sebagai inti untuk menggulung kain agar lebih rapi. Kain yang sudah digulung diikat dengan benang, tali, atau isolasi. Ikatan harus cukup kuat untuk menahan daun dan bunga pada tempatnya selama proses steaming atau perebusan.


Proses Steaming

Isi dandang dengan air dan pastikan air tidak menyentuh susunan kain yang di-steam. Panaskan air hingga mendidih sebelum gulungan kain yang sudah diikat diletakkan di dalam dandang atau alat steaming. Selanjutnya biarkan kain terkena uap panas selama 1-2 jam. Proses ini akan memindahkan pigmen dari daun/bunga/ranting/kulit kayu ke kain.


Pendinginan dan Pengeringan

Setelah proses steaming selesai, angkat kain dari dandang dan biarkan mendingin secara wajar. Selanjutnya gulungan atau ikatan kain dibuka. Daun/bunga/ranting/kulit kayu yang digunakan untuk ecoprint akan lepas dengan sendirinya. Bila lengket, lepaskan dengan hati-hati. Kain yang sudah memiliki motif ecoprint ini segera dijemur hingga kering di tempat teduh untuk menjaga warna tetap cerah.


Keseluruhan proses ecoprint yang dilakukan oleh pengampu, pegiat ecoprint, santri-santri Kafalatul Yatama, dan mahasiswa Unnes, ditunjukkan kepada Tim Penilai secara lengkap. Terlihat raut muka para Tim Penilai menunjukkan ketertarikan dan kesan yang mendalam. Proses ecoprint yang terlihat sederhana ternyata dapat menciptakan aneka ragam motif kain yang indah, cantik, dan unik.

Sesi penilaian lapangan oleh Tim Penilai Lomba Kampung Hebat Kota Semarang 2024 selesai sampai di sini. Sebelum berpamitan, sesi diakhiri dengan foto bersama.


Semoga RW 03 berhasil masuk ke babak final dan menjadi Juara Lomba Kampung Hebat Kota Semarang 2024.



1 Komentar

  1. Eco print ini merupakan karya KREATIFitas ibu² warga RW03 yang INOVATIF menjadikan masa depan lingkungan yang ALAMI,NATURAL. Yakin keren poll..
    Aku bangga jadi warga RW03.

    BalasHapus
Lebih baru Lebih lama