Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar.
Hari ini, umat Islam di Indonesia merayakan Hari Raya Iedul Fitri 1446 Hijriah, yang bertepatan dengan Senin, 31 Maret 2025 Masehi. Di RW 03, Kelurahan Ngaliyan, Semarang, Masjid At-Taqwa menjadi pusat pelaksanaan Shalat Iedul Fitri. Shalat dimulai pukul 06.30 WIB, diikuti dengan khotbah oleh KH. DR. Ahmad Fadhil Sumadi, SH., M.Hum.
Sejak malam sebelumnya, Panitia Ramadhan 2025 bersama Yayasan Masjid At-Taqwa telah menyiapkan tempat untuk pelaksanaan shalat. Suasana semakin khidmat dengan gema takbir akbar menyambut datangnya Hari Kemenangan. Pagi harinya, sejak pukul 06.00 WIB, jamaah mulai berdatangan, memenuhi area masjid dengan penuh suka cita.
Rangkuman Khotbah Iedul Fitri
Dalam khotbahnya, KH. DR. Ahmad Fadhil Sumadi menekankan bahwa insan yang cerdas adalah mereka yang mampu memanfaatkan Iedul Fitri sebagai momentum untuk meningkatkan takwa dan ihsan. Beliau mengutip firman Allah dalam QS Ali Imran [3]: 134:
"Orang-orang yang bertakwa adalah mereka yang selalu berinfak, baik di waktu lapang maupun sempit, yang mampu menahan amarah, dan yang memaafkan kesalahan orang lain. Allah mencintai orang-orang yang berbuat kebaikan (ihsan)."
Dari ayat ini, beliau menjelaskan bahwa ketakwaan seseorang erat kaitannya dengan ihsan, yaitu kebaikan yang melampaui kewajiban. Orang yang ihsan senantiasa berbuat baik, tidak hanya dalam hubungannya dengan Allah SWT tetapi juga dengan sesama manusia.
Tiga Karakter Insan Ihsan
-
Selalu Berinfak
Orang yang ihsan tidak hanya berinfak saat berada dalam kelapangan, tetapi juga dalam kondisi sulit. Infak bukan sekadar kewajiban, melainkan cerminan ketulusan hati. Harta dan jiwa memiliki keterikatan yang erat, sehingga kemampuan seseorang untuk berbagi, bahkan di saat kekurangan, menunjukkan kedalaman ketakwaan dan keimanannya kepada Allah SWT. -
Mengendalikan Kemarahan
Marah adalah sifat manusiawi yang wajar muncul saat menghadapi keburukan atau perlakuan yang tidak menyenangkan. Namun, orang yang ihsan mampu mengendalikan emosinya. Ia tidak membiarkan kemarahan menguasai dirinya, baik melalui ucapan maupun perbuatan. Menahan amarah adalah bentuk kebaikan yang melampaui kewajaran dan merupakan salah satu bentuk ihsan yang dianjurkan dalam Islam. -
Memaafkan Kesalahan Orang Lain
Memaafkan bukan hanya sekadar tidak menuntut balas, tetapi juga menunjukkan keluhuran budi dan toleransi. Dalam Tafsir As-Sa'di disebutkan bahwa memaafkan mengandung dua kebaikan: tidak menyimpan dendam dan menciptakan keharmonisan. Hanya orang yang berakhlak mulia yang mampu melakukannya dengan tulus.
Menjaga Takwa dan Ihsan Pasca Ramadhan
Di akhir khotbahnya, KH. DR. Ahmad Fadhil Sumadi mengingatkan pentingnya menjaga dan meningkatkan ketakwaan serta ihsan, baik dalam hubungan dengan Allah SWT maupun sesama manusia. Ia mengajak jamaah untuk terus menebar kepedulian dan berbagi kebaikan dalam kehidupan sehari-hari.
"Semoga Allah SWT senantiasa membimbing dan menuntun kita dalam menggapai ketakwaan dan ihsan, sehingga kita semua dapat meraih ridha-Nya," tutup beliau dalam khotbahnya.
Usai khutbah, suasana di Masjid At-Taqwa dipenuhi dengan kebahagiaan. Jamaah saling bersalaman dan bermaaf-maafan, mempererat silaturahmi dalam momen yang penuh berkah ini. Selamat Hari Raya Iedul Fitri 1446 H, Mohon Maaf Lahir dan Batin.
Berikut ini dokumentasi Shalat Iedul Fitri 1446H, Senin, 31 Maret 2025, di Masjid At-Taqwa, RW 03, Ngaliyan, Kota Semarang:
(klik/tap pada foto, kemudian zoom untuk melihat foto lebih jelas)